1 Sejarah JST
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dibuat pertama kali pada
tahun 1943 oleh Waren McCulloch dan Walter
Pits. Waren McCulloch dan Walter Pits menyimpulkan bahwa kombinasi beberapa
neuron sederhana menjadi suatu sistem syaraf memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
suatu sistem yang kompleks. Setiap JST Bobot dalam jaringan yang diusulkan oleh
Waren McCulloch dan Walter Pits dimanfaatkan untuk menyelesaikan persamaan
fungsi logika sederhana. Fungsi aktivasi yang digunakan saat itu adalah fungsi threshold (Siang, 2005).
2 Definisi JST
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan kecerdasan buatan
yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologis. JST dibangun dengan prinsip dasar
perambatan sinyal-sinyal impuls yang dilatih terus-menerus dengan algoritma
tertentu sehingga dapat mengenal pola pelatiahan jika diberikan data masukan
baru (Kusumadewi, 2004).
3 Konsep Dasar Pemodelan JST
Setiap sel syaraf memiliki satu inti sel (nucleus) yang berperan sebagai pusat
pemroses. Setiap Informasi yang masuk diterima oleh rambut-rambut sel (dendrit), kemudian dijumlahkan di dalam nucleus dan dikirim melalui batang sel (axon) ke dendrit akhir yang
bersentuhan dengan dendrit dari neuron yang lain. (Kusumadewi, 2004).
Gambar 1. Susunan syaraf pada otak manusia(Kusumadewi, 2004)
Pada algoritma JST sinyal masukan
yang dinotasikan dengan x1,
x2,...,xn
dikalikan dengan sejumlah bobot w dan
dijumlahkan dengan bobot bias b.
Hasil perkalian dan penjumlahan a
akan diaktifkan menggunakan fungsi aktivasi F tertentu untuk mendapatkan
keluaran jaringan Y. Pemilihan fungsi
aktivasi disesuaikan dengan tujuan dan tipe data keluaran yang diinginkan
(Dhaneswara, 2004).
Gambar 2. Model JST sebagai tiruan dari neuron biologi (Dhaneswara, 2004)
Artikel dalam versi PDF tersedia pada link berikut : KonsepDasarJST.pdf
4 Arsitektur JST
Ada beberapa asitektur yang sering
digunakan dalam JST, yaitu sebagai berikut :
4.1 JST Lapisan Tunggal (Single Layer)
JST lapisan tunggal terdiri dari satu
lapisan dengan bobot-bobot yang saling terhubung. JST lapisan tunggal hanya
menerima sinyal masukan dan langsung mengolahnya menjadi keluaran tanpa melalui
lapisan tersembunyi (hidden layer).
Pada Gambar 3. lapisan masukan memiliki 3 neuron, yaitu x1,
x2, dan x3.
Sedangkan pada lapisan keluaran memiliki 2 neuron
yaitu y1 dan y2.
Semua unit masukan terhubung secara langsung ke setiap unit keluaran
(Kusumadewi, 2004).
Gambar 3. JST lapisan tunggal (Kusumadewi,
2004)
4.2
JST dengan
Banyak Lapisan (Multi Layer)
JST lapisan banyak memiliki satu atau lebih lapisan yang terletak di antara
lapisan masukan dan lapisan
keluaran yang disebut lapisan
tersembunyi (hidden layer). Pada JST multi layer, terdapat lapisan bobot yang
terletak di antara 2 lapisan yang bersebelahan. Kelebihan JST lapisan banyak
yaitu dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada JST lapisan
tunggal, namun memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai konvergensi
(Kusumadewi, 2004).
Gambar 4. JST dengan banyak lapisan (multi
layer) (Kusumadewi, 2004)
Artikel dalam versi PDF tersedia pada link berikut : KonsepDasarJST.pdf
Artikel dalam versi PDF tersedia pada link berikut : KonsepDasarJST.pdf
artikel kusumadewi 2014-nya judulnya apa ya?
ReplyDelete