Sejarah dan Cara Kerja Mammogafi

Admin
0

Sejarah Perkembangan Mammografi

Mammografi adalah jenis pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya kanker payudara. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X, yang merupakan bentuk radiasi ionisasi yang dapat menembus jaringan tubuh dan menangkap gambar dari bagian dalam payudara.


Teknik pencitraan medis mammografi telah digunakan selama lebih dari 100 tahun. Namun, teknik pencitraan ini baru mulai dikembangkan sebagai alat deteksi dini kanker payudara pada tahun 1950-an. Sejarah historis, milesttone perkembangan mammografi adalah sebagai berikut :

Pada tahun 1913, Albert Salomon, seorang dokter bedah dari Jerman, pertama kali mengusulkan penggunaan sinar-X untuk mengidentifikasi kanker payudara. Namun, pada saat itu teknologi pencitraan sinar-X masih belum berkembang. 

Kemuadian, pada tahun 1960-an, teknologi mammografi mulai dikembangkan secara signifikan. George Papanicolaou, seorang dokter patologi, mengembangkan teknik khusus yang disebut sebagai "papanicolaou smear" untuk mendeteksi sel kanker dalam sampel jaringan payudara.

Selanjutnya, pada tahun 1969, Dr. William Rontgen, seorang radiologis dari Amerika Serikat, mengembangkan teknik mammografi modern. Teknik ini melibatkan penggunaan sinar-X untuk membuat gambar yang sangat terperinci dari jaringan payudara, yang dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker payudara

Dr. William Rontgen

Sejak saat itu, teknologi mammografi terus berkembang dan semakin canggih. Tepat pada tahun 1976, American Cancer Society merekomendasikan bahwa semua wanita di atas usia 40 tahun menjalani mammografi setiap tahun untuk mendeteksi kanker payudara secara dini. Selanjutnya, tahun 1990-an, teknologi mammografi digital mulai diperkenalkan, yang membuat gambar lebih mudah diinterpretasikan oleh dokter radiologi.

Pada era sekarang mammografi tetap menjadi salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita, dan teknologi terus berkembang untuk meningkatkan sensitivitas dan keakuratan mammografi.


Cara Kerja Mammografi

Untuk melaksanakan teknik pencitraan berbasis mammografi, payudara diletakkan di atas sebuah plat kaca dan ditekan oleh sebuah plat lain yang dipindahkan secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk membuat jaringan payudara terbuka dan memudahkan untuk menangkap gambar. Setelah payudara terbuka, sinar-X akan dilewatkan melalui jaringan payudara dan ditangkap oleh sebuah detector. Gambar yang ditangkap oleh detector tersebut akan diubah menjadi sinyal listrik, yang kemudian akan diubah lagi menjadi gambar oleh komputer.


Selanjutnya, hasil mammografi akan dianalisis oleh radiolog atau dokter spesialis yang terlatih untuk mengetahui adanya tanda-tanda kanker payudara. Selain itu, mammografi juga dapat membantu dalam mendeteksi kista atau benjolan yang tidak berbahaya.


Apakah Mammografi Aman bagi Pasien ?

Mammografi menggunakan sinar-X, yang merupakan jenis radiasi ionisasi yang dapat mempengaruhi sel-sel tubuh. Namun, dosis radiasi yang diterima selama mammografi sangat kecil dan dianggap aman untuk kebanyakan orang.

Meskipun begitu, mammografi sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kanker payudara. American Cancer Society merekomendasikan mammografi dilakukan setiap dua tahun bagi wanita yang berusia di atas 55 tahun. Sedangkan, wanita yang berusia di bawah 55 tahun dan berisiko tinggi untuk kanker payudara disarankan untuk melakukan mammografi setiap tahun.



Post a Comment

0Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)

Disclaimer : Content provided on this page is for general informational purposes only. We make no representation or warranty of any kind, express or implied, regarding the accuracy, adequacy, validity, reliability, availability or completeness of any information.

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top