versi PDF tersedia pada link berikut : RBE vs LET.pdf
Linear Energy Transfer (LET)
Linear Energy Transfer
(LET) merupakan jumlah energi rata-rata yang ditransfer/diberikan pada medium
yang dilalui oleh partikel sumber radiasi per satuan panjang. Untuk penggunaan
radioterapi, normalnya digunakan sumber energi yang kecil dengan jarak lintasan
yang kecil pula, sehingga pada umumnya satuan yang digunakan untuk menyatakan
LET adalah keV/μm.
Teknik untuk menghitung besarnya LET dapat dilakukan dengan 2 cara
:
1. Menghitung panjang rata-rata lintasan, selanjutnya energi
rata-rata yang diberikan pada sepanjang lintasan bisa dihitung.
2. Menghitung energi rata-rata, dengan cara yang sama yaitu
selanjutnya menghitung jarak rata-rata pada rentang dimana energi rerata
tersebut didapatkan.
Berdasarkan tingkat energinya, LET dapat dibedakan menjadi 3 :
Low LET radiation : Radiasi oleh EM (sinar -X dan Gamma) yang tak memiliki massa
dan muatan. Sumber ini berinteraksi dengan medium yang dilaluinya dengan
memproduksi elektron berkecepatan tinggi yang memiliki muatan -1. Karena
elektronnya berkecepatan tinggi dengan massa yang rendah, maka interaksi yang
terjadi akan memiliki jarak yang berjauhan. Oleh karena itu radiasi oleh
gelombang elektromagnetik disebut
radiasi LET rendah.
• Medium LET radiation : Radiasi ini bisa dihasilkan oleh neutron, karena meskipun
neutron tak nermuatan, namun massa yang besar memungkinkan neutron menjadi
partikel pengion yang kuat.
• high LET radiation : Radiasi jenis ini bisa
dihasilkan oleh partikel alpha. Hal ini dikarenakan selain memiliki muatan,
partikel alpha juga memiliki massa yang besar sehingga memiliki kemampuan
mengion yang lebih besar dibanding neutron. Partikel alpha mapu mengion medium
dalam jumlah besar hanya dengan lintasan
yang pendek. Oleh karena itu, radiasi ini disebut radiasi LET tinggi. Berikut
sampel nilai LET untuk beberapa jenis radiasi :
versi PDF tersedia pada link berikut : RBE vs LET.pdf
versi PDF tersedia pada link berikut : RBE vs LET.pdf
JENIS RADIASI
|
ENERGI RADIASI
|
LINIER ENERGY TRANSFER
|
Photons
|
Orthovoltage 250 keV
|
2.0 keV/μm
|
Photons
|
60Co Teletherapy 1.17 - 1.33
MeV
|
0.3 keV/μm
|
Photons
|
Linac 3 MeV
|
0.3 keV/μm
|
Neutrons
|
14 MeV
|
12 keV/μm
|
Neutrons
|
14 MeV
|
100 keV/μm
|
Protons
|
10 MeV
|
4.7 keV/μm
|
Protons
|
10 MeV
|
0.5 keV/μm
|
Protons
|
10 MeV
|
At Bragg Peak 100 keV/μm
|
Dari tabel diatas, telihat bahwa foton memiliki LET yang paling
kecil. Sedangkan neutron memiliki LET bervariasi bergantung pada cara pengukuran LET nya. Proton akan
menghasilkan LET rendah ketika baru memasuki fantom, tapi pada akhir lintasan
memberikan energi yang besar pada penghujung lintasan.
Relative
Biological Effectiveness (RBE).
Linier energy transfer yang berbeda dapat menyebabkan respon
biologi yang berbeda, kondisi ini dinyatakan dalam relative biological
effectiveness (RBE). Dosis yang sama pada radiasi dengan LET yang berbeda dapat
menghasilkan efek biologi yang berbeda pula.
RBE didefinisikan sebagai perbandingan antara dosis radiasi
referensi terhadap dosis radiasi hasil
test. Tujuannya adalah untuk melihat perbandingan dosis hasil test tersebut
dengan dosis referensi ketika menghasil efek biology yang sama pada medium (sel)
yang diradiasi. Efek biologi yang dimaksud bermacam-macam, salah satunya
kemampuan sel untuk bertahan hidup akibat adanya radiasi tersebut. Dosis
referensi standar yang digunakan biasanya mengacu pada sumber radiasi yang dihasilkan oleh sinar-X
(250 KeV) ataupun Co-60 (sinar Gamma) 1.17/1.33 MeV.
RBE = Dreff/Dtest
dimana Dreff=dosis referensi
Dtest
= dosis test
Misalnya,
0.05 rad radiasi a di dalam jaringan menghasilkan efek biologis yang sama
seperti yang ditunjukkan oleh 1 rad radiasi sinar-x atau g, maka RBE radiasi a
adalah 20. Bila 1 rad radiasi b menghasilkan efek biologis yang sama dengan 1
rad radiasi sinar-x atau g, maka RBE radiasi b adalah 1.
Terdapat hubungan antara RBE dan LET dimana ketika LET meningkat hingga 100 keV/μm, RBE juga
akan meningkat. Peningkatan nilai RBE ini terjadi karena ketergantungan RBE
pada beberapa faktor seperti dosis rata-rata, fraksionasi, dan jenis efekk
biology yang dijadikan patokan. Namun
setelah melewati angka LET 100 keV/μm,
nilai RBE akan menurun seiring dengan bertambahnya LET. Hal ini dikarenakan
bnayaknya sel yang mati karena melewati batas LET tersebut sehingga jumlah sel
berkurang dan tiap sel yang masih hidup akan mengakumulasi dosis yang tinggi. Hal tersebut akan
menurunkan nilai RBE dari sel atau medium yang diamati. Berikut grafik RBE
terhadap LET dengan efek biology yang berbeda-beda.
versi PDF tersedia pada link berikut : RBE vs LET.pdf
Gambar 1: Kebergantungan RBE terhadap LET terhadap ketahanan hidup sel.
Kurva 1,2,3 merupakan level bertahan 0.8, 0.1, dan 0.01. Ini mengilustrasikan
bahwa nilai RBE bergantung pada efek biologi yang dipilih sebagai perbandingan
(Sumber :Radiobiology for the Radiologist, 4th Ed, Eric J. Hall; JB
Lippincott Co., Philadelphia, 1994)