Versi PDF tersedia pada link berikut : USG vs MAMMOGRAFI.pdf
Mammografi adalah pemeriksaan radiografi yang didesain khusus untuk mendeteksi patologi pada payudara. Mammografi menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv) untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. Pada umumnya mammografi dimanfaatkan untuk deteksi awal atau skrining dari gejala adanya tumor payudara.
Mammografi adalah pemeriksaan radiografi yang didesain khusus untuk mendeteksi patologi pada payudara. Mammografi menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv) untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. Pada umumnya mammografi dimanfaatkan untuk deteksi awal atau skrining dari gejala adanya tumor payudara.
Secara teknis mammografi dilakukan dengan cara
melakukan penekanan pada area payudara kemudian menggunakan sinar X dengan
radiasi yang sangat rendah tersebut untuk mendapatkan gambaran dari payudara.
Deteksi yang dilakukan adalah mencari adanya pengapuran halus pada payudara
yang dapat menjadi cikal bakal kanker payudara. Mammografi juga dapat
mendeteksi anomali dalam ukuran yang sangat kecil yang tidak teraba.
Pada aplikasinya, terdapat 3 fungsi utama dari mammografi yaitu :
1. Mammografi skrining
yaitu dilakukan untuk perempuan yang tidak mempunyai gejala-gejala kanker
payudara. Ketika usia Anda mencapai 40, Anda sebaiknya menjalani mammografi
setiap satu atau dua tahun.
2. Mammografi
diagnostik yaitu dilakukan ketika seorang perempuan memiliki gejala-gejala
kanker payudara atau terdapat benjolan di payudara. Mammogram ini memakan waktu
lebih lama karena gambar payudara yang diambil lebih banyak.
3. Mammografi
digital yaitu mengambil gambaran elektronik payudara dan menyimpannya langsung
di komputer. Penelitian terbaru tidak menunjukkan bahwa gambaran digital lebih
baik dalam menemukan kanker daripada film sinar X.
Kelebihan mamografi dalam dunia medis yaitu jika pemeriksaan mamografi di
lakukan oleh yang benar-benar ahli, maka mamografi dapat mendeteksi adanya
jenis tumor ductal carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak
membahayakan , yang pada pemeriksaan fisik tidak akan bisa terdeteksi.
Namun, dibalik kelebihannya terdapat pula beberapa kelemahan mammografi
dalam hal mendeteksi kanker payudara yaitu :
Versi PDF tersedia pada link berikut : USG vs MAMMOGRAFI.pdf
Versi PDF tersedia pada link berikut : USG vs MAMMOGRAFI.pdf
1. Mammografi kurang
sensitif jika digunakan untuk memeriksa wanita muda dengan payudara padat dan
belum melahirkan. Selain itu, mammografi juga tidak bisa membedakan anatara anomali
padat dan anomali cair. Jika demikian, maka perlu pemeriksaan USG untuk
mendapatkan hasil yang tepat.
2.“Negatif palsu” dapat terjadi. Artinya,
semuanya terlihat normal tetapi sebenarnya terdapat kanker. Negatif palsu
jarang terjadi. Perempuan yang lebih muda lebih cenderung mendapatkan hasil
mammogram negatif palsu daripada perempuan yang lebih tua. Hal ini disebabkan
jaringan payudara lebih padat sehingga kanker lebih sulit terlihat.
3. “Positif
palsu” dapat terjadi. Hal ini terjadi ketika hasil mammogram menunjukkan adanya
kanker, walaupun sebenarnya tidak ada. Positif palsu lebih sering terjadi pada
perempuan yang lebih muda daripada perempuan yang lebih tua.
Selain mammograf, salah satu teknik deteksi kanker payudara adalah dengan
menggunakan Ultrasonografi (USG). Ultrasonografi (USG)
adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostic yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan citra, tanpa menggunakan
radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek
samping (non invasif).
Ultrasonografi
dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat
diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan
lain disekitarnya. Prinsip kerja dari
USG yaitu dimulai dengan transducer yang bekerja sebagai
pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan
oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan
dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan
menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi
pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya
pada layar monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda
melalui recevier seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.
Bbeberapa kelebihan dari utama USG diantaranya
adalah :
Versi PDF tersedia pada link berikut : USG vs MAMMOGRAFI.pdf
Versi PDF tersedia pada link berikut : USG vs MAMMOGRAFI.pdf
1. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa
persiapan dan memberi hasil yang cepat.
2. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek
samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan
operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
3. Dapat membedakan jenis jaringan dengan
melihat perbedaan interaksi dengan gelombang
4. Dapat juga mendeteksi kanker payudara, dan
lainnya.
Telah disebutkan bahwa USG juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksii kanker
pada payudara. Berbeda dengan pemeriksaan mammografi
yang menggunakan sinar x,pemeriksaan USG
dilakukan dengan gelombang ultrasound dan bisa dilakukan berulang ulang. Selain itu USG sangat baik untuk membedakan massa padat dan
cair yang menjadi kekurangan pada
mammografi.
Namun, dibandingkan dengan mammografi ,USG juga memiliki kekurangan dalam
hal resolusi citra yang dihasilkan sangat tinggi. Sedangkan dengan menggunakan
USG diperlukan frekuensi diatas 10 MHz untuk menghasilkan citra dengan resolusi
mumpuni.
Diantara cara-cara deteksi dini tersebut, ternyata yang memiliki angka
ketepatan tinggi untuk mendeteksi kanker payudara ukuran kecil adalah dengan
mamografi. Pemeriksaan klinis USG saja spesifitas dan sensitivitasnya sekitar
40-50% , sedangkan mamografi sensitivitas dan spesifitasnya mendekati 80-90%
.Namun, dalam pelaksanaannya tidak jarang kedua metode ini digabungkan secara
bersama. Dari hasil penelitian Sachin et.al (2007) dengan menggabungkan
mammografi dan USG akurasi pencitraan meningkat menjadi 97%.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete